Hagemashi
Kanzo,,
Kenapa ya,,
kenapa kamu begitu. Kenapa harus begini, Kenapa aku harus melukai kamu juga,
kenapa yang aku lakukan itu selalu salah. Kenapa???
Di mulai saat aku dekat dengan Hikaru lagi, aku bukankah
tidak melupakan mu Kanzo? Aku masih tetap tersenyum untukmu, dan bersamamu,
walau aku tidak bisa menerimamu. Aku ,, kita bukankah masih berteman Kanzo, iya
kan??
Waktu itu di chat, aku sapa kamu, kamu malah jawab begitu
dan malah off. Kamu bilang aku harus berfikir. Apa? Aku salah kan? Aku salah
lagi kan? Maaf, maaf,,, hanya maaf yang bisa aku ucapkan. Kamu bilang kamu
ingin pergi? Pergi? Harus kah aku kehilangan lagi, kehilangan salah satu yang
berharga buat aku. Cukup aku tidak dapat kabar lagi dari Mizu, kadang juga
sekilas dari Hayato. Dan walau Suta juga masih menyebalkan seperti biasa, juga
Hikaru yang selalu ada di samping aku dan selalu menemani aku.
Tapi rasanya bagaimana gitu kalau
aku kehilangan Kanzo. Ya semoga kamu masih jadi Hagemashi Kanzo yang biasanya.
Aku akan selalu inget kamu bilang ini ke aku, alasan kamu pergi. “Petama,
ketika aku mengingatmu. Mengingat tentang masa lalu. Entah kenapa hatiku
menjadi sakit. Dan sakitnya belum pernah ku rasakan sebelumnya. Kedua,
beminggu-minggu ku bersabar, menantikan sikap apa yang akan kamu berikan
padaku, baik itu di sekolah maupun di luar
itu. Tapi kau tidak memberikan sikap apapun. Bukan teman , dsb. Malah
sikap tak kenal yang kau berikan. Semoga kamu mau mengerti aku . sebagaimana aku mengerti
kamu”. Kenapa kamu bicara begitu, aku tidak tau harus bilang apa lagi, aku
hanya bisa menjawab dalam hati, apa sikap ku seperti itu, jika aku tidak kenal
kamu kenapa aku masih tersenyum padamu, aku juga masih berrcanda dengan mu kan?
Aku masih menanya kan kamu juga walau sesekali. Oke, jika itu memang salahku.
Aku hanya bisa membalas pesanmu itu dengan ini “Apa kau benar-benar pergi? Apa kamu
akan melupakan aku ? apakah untuk
selamanya?”.
Dan kau membalas dengan ini, “Aku
ga bisa lupain kamu. Jujur kalau kamu tau. Dalam hati terkecil ini masih ingin
kamu bahagia, masih ingin melihat kamu tersenyum, masih ingin bercanda dengan
kamu. Dan hati terkecil ini pun bertanya-tanya tentang kamu, kenapa sih kamu
sedih? Ada apa sih dengan kamu? Kenapa sih kamu ga cerita? Aku hanya pergi
untuk sembuhkan hati, bukan lupain kamu. Supaya bisa seperti dulu lagi, bisa
bercanda seperti dulu lagi tanpa harus ada perasaan yang membatasi”. Asli, itu bikin aku sedih banget. Entah kenapa
aku bener2 nangis semaleman, halloo,,, hal itu bener2 bikin aku ,, bagai
ngerasain hal yang sama 2 kali. Ga enak tau,, serius deh.
Juga sempat terfikir olehku, aku
ingat panggilan kamu ke aku, ya,, Akai-chan. Aku langsung sadar dengan nama
Akai. Kenapa? Kenapa harus Akai, Kenapa harus Akai Bara (mawar merah), kenapa
harus itu? Aku,, aku,, aku benar2 tidak habis pikir dengan diriku sendiri. Kau
coba untuk mengambil bunga itu, kau coba untuk merawat dan menjaganya, tapi,,,
tapi bunga itu,, bunga mawar merah itu,, malah, malah melukai kamu dengan duri
nya yang tajam. Aku benar2 tidak ingin
melukai siapa-siapa. Tapi bagaimana jika dihadapkan dengan dua hati, tapi hati
ku hanya untuk 1 hati saja. Aku juga sudah dan masih tetap pada 1 orang yang
sangat aku sayang dari dulu. Bukankah kau tau itu. Aku juga tidak ingin
memutuskan pertemanan kan. Kenapa tidak memulainya lebih dulu jika kau ingin
seperti dulu. Aku sepertinya lebih baik tidak pernah ada, jika aku hanya ada
untuk menyakiti orang yang penting dan berharga buat aku. Aku tidak ingin
melihat siapapun terluka lagi. Aku sedih,, aku benar-benar sedih, tolong apakah
aku harus pergi selamanya,,, atau apa?? Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Aku ,, aku ,, ga bisa apa-apa lagi. Haruskah aku benar-benar pergi untuk
selamanya?? Sediih,,
Aku benar-benar sedih jika terus seperti ini, aku selalu melakukan kesalahan terus menerus tanpa henti, dan tanpa aku sadari aku melukai semuanya. :'{
Tidak ada komentar:
Posting Komentar