Star Fall effect by Tips Mempercantik Blog

Rabu, 13 Maret 2013

kenyataan yang ternyata salahku


                Malam minggu ini,, di malam gelap nan sunyi. Hanya aku dan dia saja dalam percakapan kami berdua. Percakapan yang awalnya begitu mengasikkan, namun berakhir dengan kenyataan yang ternyata membuatku benar – benar menyadari betapa bodohnya aku saat itu. Seingatku saja, sekilas ku ingin menulisnya, aku ingin mengingat semuanya, walalupun entah kenapa pada kenyataan nya pun aku, seperti lupa, seperti tidak ingat percakapan kami malam itu. Walau keesokannya aku masih sedikit mengingat betapa bodohnya betapa jahat dan kejamnya aku ke mitsu waktu dulu, saat dia menceritakan itu. Rasanya sedikit menghilang, sedikit terlupakan entah kenapa. Maka dari itu, sebelum aku melupakan seluruh nya aku ingin menulisnya sebisa mungkin, dan seingat ku saja.
                Malam itu, perbincangan ku dengan mitsu seperti biasa, membahas hari ini, di pertemuan kami. Lama kami membicarakan itu. Walaupun aku memang tidak bisa menceritakan kembali jika soal pertemuan kami itu. Makin seru dan seru, tertawa bersama, sedikit malu malu dan bercanda.
                Sedikit demi sedikit, malam pun semakin malam, entah mulai dari mana, aku sedikit membelokkan pembicaraan menjadi menceritakan masalalu. Aku meminta mitsu menceritakan apa yang dia rasakan. Aku lupa merekam atau tidaknya pembicaaan itu. Tapi yang jelas mitsu mau menceritakannya. Mendengar ceritanya, mendengar suaranya, aku,, ya,, entah kenapa terus menerus meneteskan air mata. Sambil terus mencoba untuk menstabilkan suara ku agar terdengar biasa. Sampai saat dia bilang kalau dia sudah mengatakan suka kepadaku sebanyak 18 kali, namun terus saja aku tanggapi biasa. Mendengar itu rasanya aku ingin mati aja deh. Apa lagi saat dia bilang “kamu ga tau, padahal aku sayang banget sama kamu”. Hhh,, rasa sedih yang aku tahan akhirnya benar – benar meluap. Sambil sedikit ku tahan, aku mendengarkannya terus. Aku berusaha menunda rasa sedih itu. Aku berusaha mengatur nafas aku agar aku tidak terlihat sedih di hadapannya. Aku mendengarkannya, bagaimana dia begitu tersiksa karenaku, begitu dia tidak berani mengenal cinta. Sampai dia bisa menerima cinta lagi.
                Aku begitu aku mendengarkan cerita dari mitsu, kini aku tau betapa bodoh , jahat dan kejamnya aku, begitu tidak berperasaan nya aku ini. Aku sangat menyakitinya, aku begitu menyiksanya. Sungguh, entah apa yang aku rasakan. Yang aku tau setelahnya, setelah pembicaraan kami selesai. Setelah telepon itu tertutup. Aku menangis sejadi-jadinya. Rasa sedih dan bersalah yang aku tahan sejak tadi, meluap dan aku tidak bisa menahannya lagi. Aku telat menyadari cinta dan perasaan nya, aku yang memang selalu tidak connect dengan yang namanya cinta, berakhir menyakiti orang yang sebenarnya aku sayangi, orang yang berharga buat aku. Entahlah. Rasanya aku kurang mengerti cinta saat itu. Aku tidak pernah menanggapi yang namanya cinta. Ya, karena aku tidak paham dan selalu disconnect soal cinta, aku menyakiti orang yang benar2 sayang dengan tulus ke aku. Aku ga pantes di sayangi, aku ga pantes di cintai. Aku hanya bisa menyakiti. Selama ini betapa bodohnya aku, beranggapan kalau aku tersiksa banget kehilangan dia,tapi apa. Setelah aku sadar, aku penggen bener-bener mati aja kalau gitu. Aku sangat menyakiti mitsu, ngancurin dia, aku,,, aku,, hhh,, apakah pantes di sayang sama mitsu. Sepertinya engga deh, kenapa mitsu,, kenapa kamu masih sayang aku. Kamu tau sendiri aku hanya bisa nyakitin kamu. Aku ,, aku hanya bisa membuatmu sedih dan sedih. Apa yang bisa aku lakukan buat kamu,, engga ada kan. Aku,, bodoh,, kejam,, ga berperasaan. Maaf mitsu, sungguh saat aku tau betapa kejamnya aku rasanya ingin mati aja, ga tau kenapa. Aku udah nyakitin kamu, entah kenapa akamu itu jadi yang sangat amat berharga buat aku. Aku ,, akuuu,,, aku sayang kamu, tapi aku ga bisa berbuat apa-apa untuk bisa bikin kamu seneng. Itu aja ga bisa, apalagi menggantikan rasa sedih kamu selama ini. Aku ga bisa. Aku hanya membuatnya sedih dan kesal. Kecewa dan marah. Aku minta maaf,, sungguh minta maaf.
               
                Sekilas jika aku mengingat ini, yang ada di kepalaku adalah pertanyaan ini “apakah aku pantas dengan mu mitsu, aku,, apakah pantas bersama mu? Aku tidak bisa apa-apa”.
Ya hanya itu yang ada di pikirannku setelah aku tau kenyataan nya, duuhh,, kenapa lagi ini,, kepala aku pusing kalau aku inget ini. Hhh,, ada2 aja lah kondisi aku yang sekarang ini. Lagi gampang sakit. Hh,, kayanya harus banyak istirahat dah niih.